Kamis, 10 Juli 2008

Naik Kijang Ke Natal

Pada tanggal 24 Februari 2004, saya bersama ayah saya ke Natal, Sumatera Utara karena ada kakak ayah saya yang meninggal. Kami berangkat malam jam 22.30 wib dengan kijang LGX bensin dengan tujuan langsung ke Natal.

Dalam perjalan pergi dimalam hari, walaupun kami duduk di kursi paling belakang akan tetapi cukup nyaman bagi kami untuk duduk sambil tidur - tiduran karena mata sudah penat. Mungkin karena kijang LGX tersebut dimuati oleh 6 orang penumpang termasuk saya, rasanya kijang tersebut cukup stabil walaupun supir kijang tersebut memacu mobil dengan kecepatan sekitar 80 km/jam - 100 km/jam.

Selama dalam perjalanan dari Medan menuju Natal Kabupaten Madina Sumatera Utara, kijang LGX tersebut tidak ada masalah dalam hal mesin dan lain - lain. Masalah yang kami jumpai pertama kali sewaktu menjelang mendapatkan kota P. Sidempuan dimana kijang tersebut masuk di lobang di tengah jalan yang meng-akibatkan ban belakang sebelah kiri robek sehingga harus diganti dengan ban serap. Masalah yang kedua yaitu sewaktu mengisi BBM di kota Panyabungan, dimana kijang LGX bensin diisi dengan solar. Halini pertama kali saya lihat dan heran oleh karena sewaktu isi BBM di Laguboti perasaan saya ini kijang diisi bensi dan kenapa di Kota Panyabungan diisi solar ?

Saya bertanya kepada supir apa ini mobil bensin atau diesel ? Si sopir baru sadar jika dia sudah salah mengisi BBM pada kijang LGX ini, yakni mobil bensin diisi solar. Akhirnya terpaksa solar yang sudah terlanjur masuk tangki bensin di kuras kembali dan setelah dikuras lalu bau diisi solar.

Secara keseluruhan dalam perjalanan pergi ke Natal dari Medan dengan menggunakan kijang LGX cukup menyenangkan dan terbukti kalau mesin kijang betul - betul bandel. Masalah yang kami dapati dalam perjalanan pergi ke Natal adalah masalah non-tehknis dari kijang itu sendiri dan bisa dikatakan kalau masalah yang kami dapati semuanya kesalahan manusia (human error).

Dalam perjalanan pulang dari Natal menuju ke Medan kami lakukan pada sore hari sekitar jam 16.25 wib juga dengan menggunakan mobil kijang LGX tapi yang ini diesel. Selama perjalan pulang lagi - lagi kami mengalami pecah ban di sekitar luar Kota Panyabungan dan lagi -lagi karena ban belakang masuk lobang di jalan. Jika dalam perjalanan pergi ban belakang kiri yang pecah/robek kali ini ban belakang kanan yang robek. Menjelang kota P. Sidempuan,supir memutuskan untuk menambal ban karena mengingat jarak perjalanan yang masih jauh dan takut jika ban kembali pecah/robek.

Tindakan supir ternyata tepat oleh karena dalam perjalanan disekitar kabupaten Dairi kembali ban belakang sebelah kanan pecah dan kali ini baut roda ikut putus satu buah saat supir hendak membuka ban yang pecah tersebut. Akhirnya mobil kijang tersebut berjalan dengan 3 buah baut roda sampai kota Kabanjahe. Dalam perjalanan pulang ke Medan, kami mengambil jalan memutar oleh karena jembatan di dekat kota Tarutung putus sehingga kami harus memutar menuju Sidikalang, Kabanjahe, Berastagi dan Medan.

Sesampai di Kota Kabanjahe hari sudah siang dan baut roda yang utuh tinggal 2 saja karena baut roda kembali putus satu. Lalu supir membawa kijang tersebut ke bengkel untuk memperbaiki baut yang putus sedangkan kami menunggu di sebuah kedai nasi. Kurang lebih 2 jam, supir sudah kembali dari bengkel dengan 4 buah baut roda yang bagus. Perjalanan lalu kami lanjutkan ke Medan dengan kondisi mobil yang sudah laik darat.

Mungkin karena yakin kijang yang dibawa sydah aman dan nyaman, selama perjalanan dari Kabanjahe, Berastagi dan sampai Medan, supir memacu kijang LGX dengan kencang bahkan di area jalan Berastagi - Medan yang banyak kelokan, supir tetap memacu kijang LGX tersebut dengan kencang. Alhasil jam 15.45 wib saya dan ayah saya sampai di rumah di Medan setelah menempuh perjalanan yang sangat melelahkan dari Natal ke Medan.

Itulah pengalaman saya bersama ayah saya naik kijang LGX dari Medan - Natal - Medan. Secara umum kijang tersebut cukup bandel dan irit dimana selama perjalanan AC mobil hidup terus. Sewaktu pergi karena bensin, kijang tersebut 2 kali isi bensin yakni di Laguboti dan di Kota Panyabungan sedangkan dalam perjalanan pulang seingat saya hanya 1 kali isi solar yakni di kota Kabanjahe. Memang Kijang Tiada Duanya

Tidak ada komentar: