Kamis, 26 Juni 2008

Sapi Perah

Salah satu fungsi suatu pemerintahan pada suatu negara adalah untuk mensejahterahkan rakyatnya. Jika pemerintahan tersebut gagal mensejahterahkan rakyatnya apakah ada sanksi bagi pemerintahan tersebut ?? Hal inilah yang tidak pernah di pertanyakan oleh rakyat selama ini.

Rakyat Indonesia saat ini ibarat sapi perah oleh pemerintah. Seharusnya pemerintah yang mensejahterahkan rakyat tapi saat ini terbalik, malah rakyat yang mensejahterahkan penyelenggara pemerintahan. Lihat saja subsidi BBM untuk rakyat di kurangi yang pada akhirnya di cabut, akan tetapi subsidi untuk pejabat pemerintah dan juga anggota DPR, DPRD Propinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota tidak pernah dikurangi apalagi dicabut !!!

Mobil dinas yang katanya untuk keperluan dinas banyak kita jumpai untuk keperluan non dinas, seperti untuk antar jeput si inem belanja dan juga untuk antar jeput anak sekolah. Penyalah gunaan mobil dinas ini juga terjadi dikalangan TNI/Polri. Tapi sayangnya tidak ada sanksi yang tegas terhadap pelangaran penggunaan mobil dinas ini. Makanya prelanggaran demi pelanggaran terus terjadi setiap hari.

Sementara itu dengan tanpa ragu - ragu Wapres Yusuf Kalla mengatakan kalau yang menikmati subsidi BBM 80% adalah orang kaya. Anehnya tidak ada satu orangpun di Indonesia yang bertanya, data 80 % itu dapatnya darimana ?? Apakah bisa/boleh diuji kebenarannya ?? Lalu pemakai BBM untuk alat transportasi baik transportasi darat (bus, bajaj, beca mesin, angkot, kereta api, ojek, dll) transportasi laut (perahu nelayan, kapal pesiar, motor boat, dll) maupun trasportasi udara (pesawat udara. helikopter, dll) itu berapa persen ???

Lain lagi dengan Peraturan Daerah (Perda) yang enggak jelas darimana asal dasar hukumnya seperti Perda Kota Medan No.10 tahun 2003 yang dikenal dengan Perda Genset. Coba saja kita fikirkan, yang beli genset kita, yang mengisi BBM-nya kita sendiri terus jika rusak yang memperbaikinya kita sendiri lalu apa hak Pemko Medan untuk mengutip retribusi genset ??

Masyarakat dihimbau untuk membuat usaha sendiri oleh karena terbatasnya lapangan kerja yang ada. Akan tetapi seseorang baru buka sebuah toko kecil dan baru pasang spanduk tidak lama datanglah oknum dari Dinas Pertamanan mengukur spanduk toko tersebut membuat tagihan atas spanduk tersebut. Apa ini namanya ???

Iklan pajak di media televisi tidak kalah konyolnya dalam membodohi rakyat dan menjadikan sapi perah. Jika seseorang punya penghasilan maka dia wajib membayar pajak penghasilan, akan tetapi jika orang tersebut kena PHK dan jadi penggangguran apa negara mau memberikan dia makan yang layak ?? Dimana tanggung jawab negara terhadapnya ???

Mungkin kita hanya bisa berkata "Itulah Indonesia ...." Pertanyaannya, sampai kapankah kita jadi sapi perah oleh bangsa sendiri ?? Di zaman penjajahan orang - orang tua kita sudah jadi jajahan bangsa asing, di masa kemerdekaan malah kita di jajah oleh bangsa sendiri.
Duh Gusti Allah, ma'afkan salahku..........

by Nasangty